Suasana senja dan gerimis kecil memang paling pas untuk menghabiskan waktu bersama orang yang disayang, bukan? Sama halnya dengan Marcel dan Kanaya yang kini tengah berada di jalanan Semarang, Setelah mereka ke pasar membeli beberapa bahan masak, mereka melanjutkan perjalanan dengan motor entah kemana.
“Mau makan, Nay?” tanya Marcel sambil menoleh Kanaya yang berada di belakang nya.
“Iyaa boleh, sate di Jalan Gajahmada enak tau, Cel. Kesitu yuk!” ajak Kanaya.
“Sate lagi nih? Okedeh. Siap, cantik,” balas Marcel.
Sontak Kanaya memukul pundak Marcel, “Apaan sih!” Sedangkan yang dipukul hanya cengengesan saja.
“Ga mau pegangan apa?” tanya Marcel.
“Hmm?”
“Nanti kalo aku gas motor nya kamu bisa jat — ”
Ucapan Marcel terpotong ketika Kanaya melingkarkan tangan nya di pinggang Marcel, “Gini maksudnya?” tanya Kanaya sambil menoleh. Marcel tersenyum dan mengangguk pelan.
“Tapi aku seneng deh, Nay,” kata Marcel lagi.
“Seneng kenapa?”
“Respon anak-anak asbel tentang kita, aku kira mereka bakalan marah.” jawab Marcel.
“Iya ya, tapi Louis agak shock gitu hahaha,” balas Kanaya.
“Iyaa, selama kita bisa jaga hubungan kita baik kayak gini, I think evrything will be okay, ya?” Kanaya mengangguk singkat.
Mereka sudah sampai di salah satu tempat sate di sekitar Jalan Gajahmada. Mereka memesan 2 porsi sate ayam dengan lontong.
“Kencan di warung sate emang enak ya, mas?” tanya penjual nya ketika mencatat pesanan sate mereka.
“Eh? Iya mas, semua kegiatan kalo dilakuin sama dia sih enak,” balas Marcel. Kanaya mencubit Marcel memberi kode agar Marcel diam.
Marcel dan Kanaya duduk.
“Kamu besok ada kelas?” tanya Marcel.
“Iya, sampai sore kayaknya. Kamu gimana?” jawab Kanaya.
“Sama sih, aku balik malem kayaknya.”
Mereka memang memiliki kesibukan yang berbeda, tapi semoga kesibukan mereka tidak mengganggu apapun yang ingin mereka capai bersama. Semoga Marcel dan Kanaya mampu mewujudkan hal yang mereka inginkan bersama. Menjalin hubungan dengan komitmen yang kuat.
